Tips Memasak Tumis Cumi Asin Yang Lezat dan Sehat

Ikan dan beberapa hasil laut lainnya, ternyata tak sekedar biasa diolah dalam bentuk segar, juga diawetkan untuk memperpanjang masa konsumsinya. Cara pengawetan ini bersama dipindang, diasap, diasinkan atau dikalengkan. 

Tips Memasak Tumis Cumi Asin Yang Lezat dan Sehat

Cara pengawetannya, seperti dilansir dari wikipedia, dimulai bersama menyatukan ikan dalam wadah, lantas ditaburi atau direndam dalam larutan garam pekat. Ikan yang berukuran besar, dipotong-potong pernah agar garam gampang meresap ke dalam dagingnya. Perbedaan kepekatan dan tekanan osmosis, menjadikan kristal garam dapat menarik cairan sel dalam daging ikan keluar dari tubuhnya. Sementara itu, partikel garam dapat meresap masuk ke dalam daging ikan. Proses ini terjadi hingga tercapai keseimbangan konsentrasi garam di luar dan di dalam daging.

Konsentrasi garam yang tinggi dan menyusutnya cairan sel inilah yang dapat menghentikan sistem autolisis dan menghindar perkembangan bakteri dalam daging ikan. Setelah sistem ini, ikan sesudah itu dijemur, direbus atau difermentasi untuk meningkatkan keawetannya.

Olahan ikan asin ini sebenarnya terkenal dalam menu keseharian masyarakat kita. Dimakan bergandengan nasi putih yang pulen dan hangat, sambal, lalapan, sayur asam atau yang lainnya. Beberapa model ikan asin yang terkenal di Indonesia di antaranya: ikan asin peda, ikan asin teri, ikan asin jambal roti, ikan asin jambrong, cumi asin dan rebon.

Nah, keliru satu favorit saya adalah cumi asin yakni cumi-cumi kecil yang diasinkan yang nikmat diolah jadi cumi asin saus tiram, cumi asin cabe hijau, balado cumi asin atau apa-pun cocok selera.

Tapi, bicara berkenaan cumi-cumi, sebenarnya apa saja kadar gizinya?

Memasak Tumis Cumi
Dihimpun dari berbagai sumber, diketahui bahsa cumi-cumi mengandung:

Kalori dan Lemak
Cumi (mentah) miliki kadar kalori dan lemak yang benar-benar rendah. Setiap 100 gram cumi-cumi mempunyai kandungan 92 kalori dan 1,4 gram lemak. Namun sesudah dimasak, kadar nutrisi selanjutnya dapat berubah tergantung pada cara memasak yang dipilih. Lebih baik tumis cumi-cumi bersama sedikit minyak atau sebagai campuran dalam olahan seafood.

Protein
Cumi-cumi merupakan sumber protein yang baik. Setiap 100 gram cumi-cumi tawarkan 16 gram protein, atau kira-kira 30 prosen dari nilai asupan harian yang dibutuhkan pria dewasa. Protein ini dibutuhkan tubuh dalam membangun otot yang sehat, juga penting untuk diet dikarenakan membantu mengontrol nafsu makan. Tubuh memroses protein secara perlahan agar perut dapat mulai kenyang lebih lama.

Vitamin dan Mineral
Tubuh sangat butuh asupan gizi dari Cumi-cumi, seperti vitamin dan mineral. Setiap 100 gram cumi-cumi mempunyai kandungan sekurang-kurangnya 10 mcg vitamin A, 56 mcg vitamin B6, 1,3 mcg vitamin B12, 4,7 mg vitamin C, dan 1,2 mg vitamin E. Selain vitamin-vitamin tersebut, kadar mineral yang dapat didapatkan antara lain 32 mg kalsium, 680 mcg zat besi, 33 mg magnesium, dan 44 mg sodium tiap tiap 100 gram cumi-cumi.

Rendah Kandungan Merkuri
Menurut laporan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), kadar merkuri pada cumi-cumi juga rendah dan tidak pada tingkatan yang membahayakan agar aman untuk dikonsumsi. Cumi-cumi fresh diasinkan agar dapat tahan lama berbulan-bulan dan dapat disimpan hingga kapanpun kita mendambakan mengolahnya dapat langsung memasaknya.

Meski, tersedia beberapa perihal yang harus diperhatikan dalam mengolahnya. Salah dalam produksi dapat membuat cumi jadi alot/keras dan apalagi rasa asinnya hilang. Selain cara mengolahnya, pemakaian bumbu matang yang pas juga dapat mempengaruhi hasil akhir masakan.

Untuk produksi cumi asin kering bersama hasil yang sempurna, mari perhatikan tips dari Royco selanjutnya ini:
  1. Sebelum mengolah, cuci cumi khususnya dahulu bersama air yang mengalir. Lalu rendam dalam baskom berisi air hangat selama kira-kira 30 menit.
  2. Angkat dan tiriskan. Biarkan utuh atau potong cocok selera. Jangan lupa untuk membuang tulang tipisnya khususnya dahulu.
  3. Jika cumi dapat ditumis, pastikan agar memasaknya sebentar saja bersama api sedang. Memasak benar-benar lama dapat membuat cuminya alot dan kesulitan dikunyah.
  4. Lebih baik tak harus memanfaatkan garam lagi, dikarenakan rasanya sebenarnya telah asin.
  5. Olah cumi bersama bumbu pelengkap seperti cabe hijau/merah, tauco, saus tiram dan bahan pelengkap lain seperti paprika, pete, baby corn, kacang panjang atau tempe.
Nah, dikarenakan telah menyadari tipsnya, selanjutnya silahkan dicoba sendiri resep sederhana Tumis Cumi Asin sesuai keiinginan

No comments:

Post a Comment